Sing Bio terletak di tepi jalan
menghadap ke arah laut atau utara, tepatnya kira-kira 1,5 km dari terminal
wisata Tuban atau 200 meter ke timur dari terminal lama. Hal yang paling
mencolok dari keberadaan klentheng ini adalah Simbol Kepiting raksasa yang
terletak di atas gerbang masuk klentheng, dan konon merupakan satu-satunya
klentheng di dunia ini yang menggunakan simbol kepiting. Aneh memang. Tapi yang
jelas, bukan tanpa sebab mengapa pendiri klentheng ini waktu itu memutuskan
menggunakan kepiting sebagai simbol.
Menurut salah satu versi cerita yang saya dapatkan, penggunaan kepiting sebagai
simbol diputuskan berdasarkan mimpi salah seorang pengurus klentheng waktu itu.
Dalam tidurnya, pengurus tersebut bermimpi melihat seekor kepiting raksasa
memasuki area klentheng. Dari mimpi itulah, akhirnya para pengurus klentheng
waktu itu sepakat untuk menggunakan kepiting sebagai simbol . Justru simbol
inilah yang kemudian menjadi ciri khas dan keunikan tersendiri bagi
klentheng Kwan Sing Bio bila dibandingkan dengan klentheng-klentheng lain di
seluruh dunia.
Klentheng Kwan Sing Bio merupakan klentheng terbesar se Asia Tenggara. Dibangun di atas lahan seluas kurang lebih 4 hektar. Dan di area ini pula sedang direncanakan untuk dibangun Pagoda yang terdiri dari beberapa tingkat. Selain sebagai tempat peribadatan, klentheng ini juga dipakai sebagai pusat kebudayaan masyarakat keturunan China. Berbagai atraksi kebudayaan kerap diselenggarakan di tempat ini. Pada perayaan hari-hari tertentu, pengunjung dari berbagai daerah maupun propinsi bahkan turis asing, tumpah ruah menyaksikan atraksi kebudayaan yang ada. Lintas daerah, lintas propinsi, lintas negara bahkan juga lintas agama, semua larut dalam kemeriahan pawai budaya yang diselenggarakan klentheng tersebut. Beberapa acara yang sering dirayakan di klentheng ini antara lain:
Klentheng Kwan Sing Bio merupakan klentheng terbesar se Asia Tenggara. Dibangun di atas lahan seluas kurang lebih 4 hektar. Dan di area ini pula sedang direncanakan untuk dibangun Pagoda yang terdiri dari beberapa tingkat. Selain sebagai tempat peribadatan, klentheng ini juga dipakai sebagai pusat kebudayaan masyarakat keturunan China. Berbagai atraksi kebudayaan kerap diselenggarakan di tempat ini. Pada perayaan hari-hari tertentu, pengunjung dari berbagai daerah maupun propinsi bahkan turis asing, tumpah ruah menyaksikan atraksi kebudayaan yang ada. Lintas daerah, lintas propinsi, lintas negara bahkan juga lintas agama, semua larut dalam kemeriahan pawai budaya yang diselenggarakan klentheng tersebut. Beberapa acara yang sering dirayakan di klentheng ini antara lain:
HUT Kwan
Sing Tee Koen (Imlik Lak Gwee 24
Boo-Tho/Tjio-Ko
(Imlik Jit Gwee 22)
Sembahyang
Tiong Djioe (Imlik Pak Gwee 15)
Kwan Sing
Tee Koen Sing Thian (Imlik Kau Gwee 9), dan
HUT Tjioe
Djong Tjiang Koen (Imlik Cap Gwee 29).
Pada
hari-hari tersebut, dapat dipastikan suasana klentheng Kwan Sing Bio akan
sangat meriah. Maka tak salah, kalau klentheng ini kemudian menjadi salah satu
tempat tujuan wisata yang ada di kabupaten TUBAN
0 comments:
Post a Comment