Wednesday, 5 February 2014

Obyek Wisata Goa Akbar



Gua ini memiliki panjang 1,2 km  mulai dari bawah Pasar Baru Tuban sampai ke pantai Boom di Laut Jawa.
Di gua ini mengalir air jernih, sungai di perut bumi, yang setiap tahun dikunjungi setidaknya 250.000 orang wisatawan dari dalam dan luar negeri. Gua dengan stalakmit dan stalaktit ini memang penuh dengan kejutan kejutan yang  mengagumkan.
Di gua ini tercatat sebagai tempat sembunyi Brandal Lokajaya yang akhirnya menjadi Sunan Kalijaga yang sakti itu. Murid Sunan Bonang yang juga putra Adipati Tuban Wilwatikta berjuluk Raden Sahid ini yang mempopulerkan gua yang semula bernama Luweng Ombo (goa lebar)  dengan nama Gua Akbar.
Nama ini jadi populer ketika Sunan Bonang yang terkagum-kagum dengan gua besar dan panjang serta indah itu dengan seruan Allahu Akbar Alllahu Akbar (Allah maha besar).
Apapun namanya yang  kebetulan gua ini berada di desa Ngabar kecamatan Semanding atau desa Abar, gua yang dalam sejarah pernah untuk melatih fisik pasukan Ranggalawe (salah satu adipati Tuban)

. Dan gua mempunyai koleksi  dengan ornamen-ornamen asli buatan terbentuk karena alam. Ada Andong Tumpak sebagai tempat pertapaan Sunan Bonang dengan batu yang menggantung. Yang lainnya Sendang Tirta Merta kolam air kehidupan dan Sendang Hawan Samudra lorong yang tembus ke pantai utara, sekitar 1 km panjangnya.
Di sini juga ada ruangan Songgo Langit, yaitu ruangan dimana kita bisa melihat langit dari dalam goa. Di sisi lain ada peninggalan bersejarah prapen Empu Supa untuk membuat senjata.
Di dalam gua juga bisa dilihat Gawang Marabaya. Sebuah lorong sepanjang 20 meter yang bila kita masuk ke dalamnya bisa dilihat sumur yang dalamnya sekitar 14 meter. (saat ini dilindungi pagar pengaman). Dalam sejarah tercatat lorong ini untuk persembunyian Sunan Bonang ketika dikejar kejar tentara Sam Poo Kong (tentara China) yang tidak senang beliau  menyebarkan agama Islam di sini.
Di tengah gua ini ada pendopo yang cukup luas yang dulu digunakan tempat pertemuan para wali. Dan terakhir menjelang ‘finish’ (pintu keluar gua) ada pasujudan Baitul Akbar bekas tempat sholat Sunan Bonang maupun sunan-sunan lainnya yang kini jadi mushola di bawah tanah.
Goa Akbar memiliki beberapa versi sejarah. Versi pertama terjadi sekitar 500 tahun yang lalu saat Sunan Bonang sedang melakukan perjalanan spiritualnya. Ketika menemukan goa ini, Kanjeng Sunan Bonang terpesona dan seketika berucap, “Allahu Akbar”. Konon, sejak itulah, goa yang terletak di tengah Kota Tuban itu disebut Goa Akbar. Versi lain diceritakan, karena sekitar goa banyak dijumpai pohon Abar maka masyarakat setempat kemudian menyebutnya Ngabar. Berdasar buku yang dihimpun Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Kabupaten Tuban, kata Ngabar berasal dari bahasa Jawa yang berarti latihan. Konon, goa ini pernah dijadikan tempat persembunyian untuk mengatur strategi dan latihan ilmu kanuragan prajurit Ronggolawe yang ketika itu berencana mengadakan pemberontakan ke Kerajaan Majapahit. Pemberontakan itu disulut oleh ketidakpuasan Ronggolawe atas pelantikan Nambi menjadi Maha Patih Majapahit. Karena seringnya dijadikan tempat latihan, goa dan daerah sekitarnya dijuluki Ngabar, yang kemudian seiring waktu menjadi nama dusun yaitu Dusun Ngabar, Desa Gedongombo, Kecamatan Semanding. Dari nama dusun itulah, nama akbar berasal.
Goa ini sendiri ada di bawah tanah sehingga dari atas, ada tangga yang akan mengantarkan anda menyusuri goa tersebut.

0 comments:

Post a Comment